Makna Kata Masjid – Padusi

Makna Kata Masjid – Padusi


Istilah masjid semakna dengan sajadah, yakni tempat bersujud. Bukan hanya tempat salat.

Majalah Tempo, 30 Maret 2025

Istilah masjid dalam bahasa Arab diperkirakan dipungut dari mesgad dalam bahasa Aram, bahasa yang dituturkan di Timur Tengah sejak abad ke-12 sebelum Masehi, yang berarti tempat bersujud.

Pandangan itu antara lain disampaikan A. Jeffery dalam The Foreign Vocabulary of the Quran (1938). Kata itu semakna dengan sajadah, yang berakar pada verba Arab sajada-yasjudu, yang merujuk pada tindakan sujud—gerak ibadah paling mendalam dalam salat.

Kata masjid kemudian diadopsi sebagai mosquée dalam bahasa Prancis dan mosque dalam bahasa Inggris. Di Indonesia, masjid kadang dilafalkan berbeda, seperti mesigit di Jawa Tengah, meuseugit di Aceh, dan mesigi di Sulawesi Selatan.

Dalam tradisi Islam, masjid dikelompokkan dalam dua kategori utama. Masjid raya, masjid agung, atau masjid jami dikenal sebagai pusat salat berjemaah dan aktivitas kolektif lain. Kategori kedua adalah musala, masjid kecil yang melayani kebutuhan ibadah harian di lingkungan terbatas. Beberapa daerah punya sebutan untuk musala, seperti meunasah di Aceh, surau di Sumatera Barat, dan langgar di Jawa.

Masjid Nabawi di Madinah adalah prototipe masjid pertama yang didirikan di masa Nabi Muhammad pada tahun 622. Bangunan yang semula adalah rumah Nabi itu diubah menjadi tempat ibadah dengan konstruksi sederhana: dinding bata lumpur, atap dari pelepah kurma, dan pelataran luas sebagai ruang berkumpul.

Masjid Quba’ di pinggiran Madinah mencerminkan arsitektur minimalis yang sama. Fokus utamanya bukan kemegahan arsitektur, melainkan fungsi sebagai tempat bersujud dan konsolidasi komunitas.

Pada periode awal Islam, masjid melampaui fungsi ritual. Ia menjadi forum pertemuan, ruang pendidikan (madrasah), dan pusat resolusi sosial, yang mencerminkan integrasi agama dengan kehidupan sehari-hari. Ekspansi Islam setelah wafatnya Nabi pada 632 memperluas peran ini dan menjadikan masjid institusi sentral dalam masyarakat Islam awal.

Era Umayyah (661-750) menandai perubahan signifikan. Masjid Agung Damaskus, yang selesai dibangun pada 715 di bawah Khalifah Al-Walid I, mengadopsi unsur Bizantium: kubah, mozaik, dan menara (minaret) pertama.



Finance

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *